Singapura Prediksi Bakal Ada Gelombang Covid-19 Agustus Mendatang

- 9 Juni 2022, 18:17 WIB
Ilustrasi Singapura. Menkes Singapura angkat bicara usai 80 persen warganya sudah mendapat vaksinasi Covid-19, berikut selengkapnya.
Ilustrasi Singapura. Menkes Singapura angkat bicara usai 80 persen warganya sudah mendapat vaksinasi Covid-19, berikut selengkapnya. /Pixabay/Graham Hobster

BERITA SUBANG - Pemerintah Singapura memprediksi bahwa gelombang baru Covid-19 bakal terjadi pada Juli atau Agustus 2022.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, hal ini lantaran tingkat antibodi antara masyarakat yang sudah divaksin dengan yang terinfeksi mulai menurun.

“Prediksi kenaikan kasus Covid-19 ini juga didorong oleh adanya subvarian baru dari varian Omicron, yakni BA.4 dan BA.5,” kata Ong seperti dikutip dari The Straits Times, Minggu 5 Juni 2022.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akan ke Swiss Pekan Ini, Ada Apa?

Perhitungan itu berdasarkan observasi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. tingkat infeksi Covid-19 di kedua wilayah ini meningkat akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Ong menilai bahwa gelombang baru virus corona bisa muncul dalam waktu empat hingga enam bulan setengah sebelumnya mereda.

“Tidak ada yang terjadi sampai berbulan-bulan. Namun ketika antibodi mulai berkurang, maka kita bisa melihat gelombang BA. 4 dan BA. 5 muncul pada Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami,” kata Ong.

Baca Juga: Kang Akur Dorong Koperasi di Subang Lakukan Inovasi Agar Jadi Pahlawan Ekonomi Demi Wujudkan Subang Jawara 

Kementerian Kesehatan SIngapura menyatakan, kedua subvarian itu mengandung mutasi yang membuat antibodi sulit mendeteksi keberadaan Covid-19 dalam tubuh.

Kedua subvarian ini cenderung lebih menular bila dibandingkan dengan subvarian sebelumnya.

Negara itu sudah melaporkan kasus pertama dari kedua subvarian baru tersebut pada 15 Mei 2022. Secara global, subvarian ini pertama ditemukan di Afrika Selatan dan sekarang sudah menjadi subvarian dominan.

 Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Terkait Bendera Mirip HTI di Deklarasi Anies Baswedan Capres 2024

Meskipun cenderung lebih menular, Ong menyebutkan bahwa kedua varian ini menimbulkan efek kesehatan yang cenderung mirip dengan Omicron sebelumnya.

Hasil pantauan di lapangan pun menunjukkan bahwa tingkat infeksi atas dua subvarian baru ini masih rendah.

Untuk mencegah gelombang baru, Singapura meningkatkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit setempat. Selain itu, mendorong vaksin booster kepada masyarakat lansia yang berpotensi tinggi tertular virus tersebut.***

 

Editor: Tommy MI Pardede


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah