BERITA SUBANG -Norwegia menghentikan imunisasi vaksin Covid-19 dengan AstraZeneca Kamis 12 Maret 2021, menyusul tiga tenaga Kesehatan (nakes) yangberusia di bawah 50 tahun mengalami pendarahan, penggumpalan darah dan penurunan jumlah trombosit dan kini di rawat di rumah sakit.
Langkah serupa yakni menghentikan imunisasi vaksin COVID-19 dengan AstraZeneca juga dilakukan Denmark dan Islandia.
"Kami tidak tahu apakah kasus tersebut berhubungan dengan vaksin," kata Sigurd Hortemo, dokter senior di Badan Pengawas Obat Norwegia saat konferensi pers gabungan dengan Norwegian Institute of Public Health (NIPH) Sabtu 13 Maret 2021.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dikebut, Targetnya Satu Juta Masyarakat Per Hari
Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) akan menyelidiki tiga kasus tersebut."Ketiga penerima vaksin mengalami gejala yang tak biasa yakni pendarahan, penggumpalan darah dan penurunan kadar trombosit," kata Steinar Madsen, Direktur Medis Badan Pengawas Obat Norwegia kepada lembaga penyiaran NRK.
"Kondisi mereka sakit cukup parah. Karena itu ami menangani kasus ini dengan sangat serius," katan dia Steinar Madsen.
AstraZeneca mengeklaim bahwa analisis data keamanan mereka yang meliputi kasus yang dilaporkan dari 17 juta lebih dosis vaksin yang telah diberikan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia yakni kadar trombosit yang rendah.
covidBaca Juga: Korupsi Dana Bansos Covid-19 untuk Berjudi, Kepala Desa Sukowarna, Sumsel Dituntut Hukuman Mati
Baca Juga: News Anchor Jawapos TV Alami Mata Bengkak Usai Vaksin Covid-19 Di GBK