Marthin Saba, Penyanyi dan Aktivis Pelayanan Akan Dikebumikan di Bandung, Ini Kisahnya

8 Februari 2021, 11:48 WIB
Marthin Saba /Ari Marifat/

BERITA SUBANG - Marthin Saba, vokalis Kelompok Suara Parahyangan (KSP) yang juga adik vokalis Kahitna Carlo Saba meninggal dunia di usia 50 tahun akibat serangan jantung.

Saat ini jenazah Marthin Saba disemayamkan di rumah duka Jl. Mandor Ancol No.12A Pancoran Mas, Depok City, Jawa Barat. Sedangkan pemakaman akan dilakukan Selasa, 9 Februari 2021 jam 12.00 di TPU Pandu, Bandung, Jawa Barat

Berita duka diposting istri Marthin Saba yang merupakan jurnalis dan mantan presenter Metro TV Prita Laura, Senin 8 Februari 2021. Marthin Saba menikah dengan Prita Laura pada tahun 2007

"Sayangku @marthinsaba aku tau ini pilihan Tuhan dan pilihan mu. Tuhan baik sama kita. Aku yakin kamu bahagia di rumah barumu sayang. Doakan aku agar aku bisa menata rinduku," demikian postingan Prita dalam akun pribadinya @pritalaura.lulu.

Prita mengungkapkan, semua hari yang dilalui bersama Marthin adalah keindahan. "Aku bersyukur diberi waktu bersama pria seindah kamu. Beautifull inside out. Cintaku gak akan pernah mati untukmu kebanggaanku. Aku menantikan saat kita kan memadu kasih bersama lagi," tulis Prita.

Pengamat musik Adib Hidayat dalam akun Twitternya mengatakan bahwa Marthin berpulang karna serangan jantung. "Berita duka @marthinsaba vokalis dari @kspband meninggal dunia karena serangan jantung.

Kepergian Marthin Saba, sosok religius yang mulai menyanyi di gereja bersama saudara-saudaranya Carlo Saba, Denny Saba, dan Ivan Saba juga meninggalkan kesedihan mendalam  dari rekan-rekan sepelayanannya.

Menurut salah seorang rekannya Ari, Marthin Saba merupakan orang yang mendedikasikan hidupnya buat Tuhan.

Warisan terbesar Marthin Saba bukanlah lagu, tetapi teladan tentang cara mengasihi sesama manusia dan merawat kemanusiaan sebaik2nya.

Ari menyebut Marthin sebagai cahaya hangat kegembiraan

“Ketika hadir bersama2 menjadi sahabat yang setia, kakak yang penyayang, guru yang membimbing. Dan ketika pergi meninggalkan kebaikan di semua tempat dan orang yang bersentuhan dengan cerita hidupnya," tulis Ari.

Baca Juga: Pendiri GBI Mawar Saron Pdt Jacob Nahuway Meninggal Dunia, Ini Kisah Hidupnya

Dalam karier bermusik sekuler, Marthin Saba terakhir bergabung di Band KSP. Grup ini terbentuk dari sebuah komunitas kampus di Bandung. Grup ini mempunyai jumlah personil yang cukup banyak yakni 13 orang. Oleh karena itu, dengan mengambil konsep big band mereka coba menampilkan lagu bergendre jazz.

"Sebenarnya kita berawal dari band kampus Unpar (Bandung). Dulu semua personil dari 1 kampus, tapi sekarang tidak lagi ada personil dari luar. Kita konsepnya big band (13 personil), bukan karena banyaknya orang tapi kita pengen nunjukin yang bagus," ujar Uchy Amyrtha rekan satu grup Marthin Saba di KSP.

Band yang kerap tampil di acara festival jazz juga sempat mengeluarkan album dengan mencoba memakai hits single ciptaan Fariz RM yang berjudul Hasrat dan Cinta yang lebih banyak sentuhan jazz, pop rock, latin, hiphop, dan RnB.

"Jadi album yang terbaru ini surprise. Di album ke-3 jumlah lagu ada 13, hits pakai lagu Fariz RM, judulnya Hasrat dan Cinta. Karena isi lagunya bagus kita punya harapan dan semua kembali lagi kepada Yang Di Atas," ujar Marthin Saba.

Kebaikan Marthin Saba tidak hanya dikenang oleh rekan-rekan sepelayanan di gereja. Satu akun astarigezali.tumblr memuji Marthin Saba sebagai sosok yang punya toleransi tinggi karena mau berbagi ilmu menyanyi dengan semua kalangan termasuk para santri di pesantren.

Yang ini Marthin Saba, salah satu personil band lawas KSP Band, pelatih choir Gereja. Sedang mengajar nyanyi santri-santri di Pesantren Al-Zaitun Indramayu.

Ini contoh kerukunan beragama yang seharusnya terjadi di Indonesia. Bayangkan kalau di semua link kehidupan kita bisa berbagi ilmu tanpa memandang suku dan agama, generasi muda pasti akan lebih terbuka pikirannya dan damai.

Bersama dengan saudara-saudaranya yakni Carlo Saba, Denny Saba, dan Ivan Saba, Marthin Saba pernah meluncurkan album berjudul “Hidup Ini Indah” pada tahun 2010. Album ini menampilkan musik-musik sweet soul R&B.

Baca Juga: Perang Terbuka AHY Vs Moeldoko, Pansos Sang Mayor Atau Ambisi Jenderal Nyapres

Keempat bersaudara itu juga kerap tampil bersama terutama dalam pagelaran konsep kebudayaan musik khusus khas Nusa Tenggara Barat

Tahun 2015 misalnya Carlo bersaudara tampil dalam pertunjukan musik khas Nusa Tenggara Barat bertajuk “Saba Tribute to NTT (Timor Tanah Asalku), di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia.

Dalam karier bermusik keluarga Saba punya prestasi yang luar biasa.

Carlo Saba bergabung dalam grup musik Kahitna sejak tahun 1994. Pada tahun 2014, ia mengeluarkan album solo bertajuk Kepingan Cinta.

Denny Saba pernah dikenal melalui grup vokal ME Voice. Setelah bubar, Denny berkiprah dalam duo Denny dan Didan.

Marthin Saba adalah anggota KSP Band, grup musik yang didirikan pada 1978 oleh 13 personel dan mengusung musik pop jazz.

Ivan Saba sebagai anak bungsu juga dikenal sebagai penyanyi.

Kini sosok baik itu telah pergi,

RIP Marthin Saba, cahaya hangat kegembiraan.
Sahabat setia, kakak penyayang dan guru yang membimbing.
Dan ketika pergi, engkau meninggalkan kebaikan di semua tempat dan orang yang bersentuhan dengan cerita hidupmu.

 

Editor: Tommy MI Pardede

Tags

Terkini

Terpopuler