BERITA SUBANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan membebaskan mantan ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang kini mendekam di penjara. Tidak hanya itu, Jokowi pun akan merangkul eks Imam Besar FPI tersebut ke istana.
Dalam informasi yang sama alasan Jokowi bebaskan Habib Rizieq untuk selamatkan Indonesia.
Kabar tersebut beredar dan viral setelah kanal YouTube Gajah Mada TV mengunggah video berjudul, "MENGEJUTKAN! JOKOWI KAN BEBASKAN & GANDENG HABIB RIZIEQ UNTUK SELAMATKAN INDONESIA DARI KEHANCURAN!".
Di gambar thumbnail video tersebut terlihat Jokowi bergandengan tangan bersama Habib Rizieq Shihab, dan adapula wakil KH Ma'aruf Amin.
Baca Juga: Viral Jamaah Cium Kaki Habib Bahar bin Smith, Chusnul Chotimah : Kadrun Otak Kebalik
Adapun sejumlah narasi yang dibagikan sebagai berikut:
"JOKOWI BEBASKAN HABIB RIZIEQ & BAWA HABIB RIZIEQ KE ISTANA?
MENGEJUTKAN! JOKOWI AKAN BEBASKAN & GANDENG
HABIB RIZIEQ UNTUK SELAMATKAN INDONESIA DARI KEHANCURAN!" tulis narasi video kanal YouTube Gajah Mada TV, Kamis 25 November 2021.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan bebaskan dan gandeng Habib Rizieq ke Istana untuk selamatkan Indonesia adalah tidak benar.
Baca Juga: Pengamat Politik : Pengaruh Rizieq Shihab Pudar Usai Ditinggalkan Prabowo dan Anies Baswedan
Di dalam video berdurasi 8 menit 2 detik kanal YouTube Gajah Mada TV berisi cuplikan aksi ribuan massa ketika menyambut kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, hingga saat ini eks Imam Besar FPI itu masih dipenjara terkait kasus pemalsuan hasil test swab di RS UMMI Bogor, Jawa Barat. Ia baru akan bebas pada tahun 2023 mendatang.
Meski begitu, sang Kuasa hukum, Aziz Yanuar mengatakan bahwa kliennya bisa bebas lebih cepat apabila mendapatkan remisi tahunan.
Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah tidak benar atau hoaks.
Video kanal YouTube Gajah Mada TV, termasuk ke dalam fabicated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***