Network
BERITA SUBANG - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat memasuki bulan keenam. Pihak penyidik Polda Jawa Barat masih terus bekerja keras untuk mengungkap pelaku dan dalang perbuatan keji itu.
Sebanyak 69 saksi termasuk 7 saksi ahli telah diperiksa penyidik Polda Jabar terkait kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23).
Polda Jabar telah mengeluarkan gambar sketsa wajah terduga pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut pada Desember 2021 lalu.
Sketsa wajah ini berdasarkan hasil analisis tim Inafis Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Youtuber Anjas di Thailand kembali menyampaikan analisanya.
Menurut dia, untuk menentukan alat bukti tidak harus sesuatu hal yang kasat mata. Dalam Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diseburkan alat bukti yang sah adalah keterangan saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, surat, dan petunjuk.
"Untuk menentukan satu tersangka itu dibutuhkan dua alat bukti. Bukan dua barang bukti," kata Anjas dalam kanal YouTube-nya berjudul "DRAMA SUBANG, SOSOK YG TAK DISANGKA JUSTRU MUNCUL".
"Masa sih tim penyidik Polda Jabar, ini aku menyampaikan ke beliau-beliau semua (penyidik), kita aja yang di media massa, nitizen, citizen jurnalis, kita melihat beberapa hal yang bisa mengarah ke alat bukti, tapi koq itu seperti keterangan di akhir tahun 2021 lalu belum menemukan alat bukti malah sudah mengeluarkan sketsa wajah terduga pelaku," sambungnya.
Anjas pun mempertanyakan apakah dengan dikeluarkannya sketsa wajah pelaku merupakan suatu tanda bahwa penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang akan segera berakhir?
