Network
BERITA SUBANG - Permasalahan para petani di tiga kecamatan wilayah utara Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat yang merasa dirugikan dengan kebijakan baru dari PT. Sang Hyang Sri (SHS) nampaknya belum teratasi.
SHS mengklaim bahwa kebijakan baru yang digulirkan dalam pengelolaan dan pemanfaatan 3.200 hektare lahan tanam berupa sawah milik perusahaan plat merah itu bahkan menguntungkan para petani.
Berbanding terbalik dengan pernyataan Sekda Subang H. Asep Nuroni menyikapi penjelasan yang disampaikan General Manager PT. SHS, Hidayat Nurdin saat memenuhi surat undangan Bupati Subang H. Ruhimat merespon pengaduan yang disampaikan para petani.
"Yang saya tangkap dari (pemaparan) jajaran Direksi PT. Sang Hyang Sri seharusnya berberan untuk saling menguntungkan antara pihak perusahaan dan para petani dengan sistem skema bagi hasil ini," ucap Asep Nuroni kepada pihak SHS di Ruang Rapat Segitiga Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang, Selasa 4 Mei 2021.
Ditekankan Asep Nuroni kepada SHS untuk menyelesaikan permasalahannya dengan para petani.
"Harus tetap ada teknik penyelesaian. Libatkan Dinas Pertanian dan kecamatan melalui desa atas persoalan ini," imbuhnya.
Ia menegaskan agar SHS segera menyelesaikan pesoalan dengan para petani di tiga wilayah Kecamatan Ciasem, Patokbeusi dan Blanakan tersebut.
"Semoga di pertemuan selanjutnya tidak akan ada pembahasan permasalahan ini kembali," kata Asep Nuroni.
