Kasus Pembunuhan di Subang: Mungkinkah Ayah dan Anak Berebut Yayasan? Siapa Lebih Berhak?

16 November 2021, 18:42 WIB
/Tangkap layar Kanal Youtube Heri Susanto/

BERITA SUBANG - Belum juga terungkap kasus pembunuhan di Subang, kini isu sudah menggelinding di perebutan pengelolaan Yayasan Bina Prestasi Nasional antara Yosef Hidayah (Yosef Subang), sang pendiri, dan putranya Yoris Raja Amanullah.

Mengapa demikian? Karena kabar terbaru menyebutkan Yosef akan menunjuk kepala sekolah baru, begitu pun Yoris, yang kini secara sah merupakan ketua yayasan, akan menunjuk plt (pelaksana tugas) kepala sekolah. 

Achmad Taufan, yang memimpin ATS Lawfirm, untuk memberikan konsultasi hukum ke Yoris, mengatakan bahwa sekolah akan dijalankan kembali dalam waktu dekat. Hal ini sesuai dengan keterangan Yoris.

Rencana tersebut mencuat, meskipun rumah sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional di Kampung Ciseuti, Jalancagak, Subang, hingga saat ini masih dipasangi police line, paska tewasnya pengurus yayasan yakni Tuti Suhartini (55), yang menjabat bendahara dan Amalia Mustika Ratu (23), yang menjabat sekretaris.

Terkait pengelolaan sekolah, Achmad Taufan, mewakili pihak Yoris mengklaim memiliki visi yang sama seperti ayahnya, karena Yoris memangku jabatan sebagai ketua yayasan.

Desk Jabar, portal berita di bawah naungan Pikiran Rakyat Media Network, mengutip sebuah video di kanal Youtube Heri Susanto, yang diunggah Selasa 16 November 2021 dengan judul “MENGEJUTKAN‼️Yayasan Mau diambil Alih⁉️.

Dalam video tersebut Yoris, kata Achmad Taufan, sangat bertanggungjawab terhadap jalannya pendididikan di sekolah itu dan berharap agar sekolah dapat segera dijalankan dengan administrasi yang benar.

"Kami berharap jangan ada pihak-pihak yang terburu-buru memunculkan opini, apalagi jika ada niat mengambilalih atau menguasai yayasan dengan alasan pendidikan. Kami sudah menyelidiki tujuan sebenarnya sudah paham,” kata Achmad Taufan, seperti dilansir dari video Youtube tersebut.

Achmad Taufan mengklaim Yoris berhak melakukan hal tersebut dengan statusnya sebagai ketua yayasan dengan tanggungjawab secara formal ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Achmad Taufan juga mengatakan Yoris bertanggung jawab ke dinas pendidikan terkait jalannya operasional yayasan tersebut, yang menaungi sekolah SMP dan SMK Serangpanjang Subang.

Tidak ada teguran

“Sampai kini, tidak ada teguran atau surat menyurat apa pun kepada Yoris selaku ketua yayasan. Pihaknya Yoris segera mengundang kepala sekolah, untuk penunjuk plt (pelaksana tugas) kepala sekolah,” kata Achmad Taufan, seraya menambahkan pihaknya merasa langkah yang ditempuh Yoris sudah tepat, sebagai bukti Yoris perkara pembunuhan ibu dan adiknya cepat selesai, dan yayasan dapat kembali dikelola dengan baik.

“Untuk sekolah, disebutkan Yoris tetap akan dijalankan kembali dalam waktu dekat. Kami yang mendapat kuasa, juga akan mengundang kepala sekolah untuk rapat dengan Yoris,” kata Achmad Taufan.

Versi Yosef

Di lain pihak, Rohman Hidayat, Kuasa Hukum dari Yosef Hidayah (Yosef Subang), mengatakan, Yosef, bertanggung jawab sebagai pendiri Yayasan Bina Prestasi Nasional , sedang melakukan proses aktivasi kembali sekolah.

Rohman Hidayat mengatakan kepada tim DeskJabar.com, ketika bertemu di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 11 November 2021, menyebutkan, proses aktivasi kembali dua sekolah sedang diurus.

Dilansir dari berita DeskJabar.com berjudul TERKINI, Yosep dan Yoris Mungkinkah Berebut Yayasan ? Pasca Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep disebut sudah memperoleh izin dari polisi untuk mengambil berkas-berkas, maupun dokumen milik yayasan dan sekolah dari kediaman Tuti, yang sejatinya kini menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Subang.

Rohman Hidayat mengatakan Yosef sedang memikirkan menunjuk bendarahara baru dan sekretaris baru yayasan untuk mengurus keuangan, berikut pergantian kepala sekolah.

Hal ini berarti Yosef sudah memikirkan pengganti istri tuanya dan putri cantiknya yang dibantai dan ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Rohman mengatakan Yosef memikirkan kelangsungan belajar para murid di sekolah tersebut, sekaligus penghasilan para pegawainya.

Kata Rohman, ada juga sejumlah pertanggungjawaban yang harus dilakukan, misalnya terkait dana biaya operasional sekolah atau BOS, yang harus dipertanggung jawabkan terkait pembangunan bangunan sekolah, dan lain-lain.

Rohman mengatakan akibat aktivitas yayasan dan sekolah tergganggu dalam jangka waktu yang cukup lama, ada sejumlah murid yang mengajukan pindah sekolah. *** DeskJabar.Com/Kodar Solihat

Editor: Muhamad Al Azhari

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler