Merunut Pengakuan Danu, Sepupu Amalia Mustika Ratu, Korban Pembunuhan Sadis di Subang, Polisi Yakin Hal Ini

18 Oktober 2021, 08:42 WIB
Danu saat diwawancarai di Youtube Misteri Mbak Suci./Tangkapan layar //Youtube/Misteri Mbak Suci/

BERITA SUBANG - Danu, sepupu Amalia Mustika Ratu (23), yang menjadi korban pembunuhan sadis di Subang bersama ibunya Tuti Suhartini (55) juga turut diperiksa bolak-balik oleh polisi.

Pasalnya, DNA dan sidik jari pria bernama lengkap Muhammad Ramdanu (Danu Subang), biasa disebut Danu, ada banyak di tempat kejadian perkara (TKP).

Ternyata Danu yang cukup dekat dengan Yosef Hidayah (Yosef Subang) dan sering disuruh bapaknya Amel ini untuk berbagai keperluan, termasuk untuk Yayasan.

Misteri pembunuh ibu dan anak di Subang memang masih belum terpecahkan, membuat resah publik meninggalkan tanda tanya besar siapa orang dekat Amalia, atau Amel dan Tuti yang tega menghabisi keduanya dengan begitu sadis?

Sempat dimintai bantuan polisi

Seperti dikutip dari komentar Danu di chanel Youtube Misteri Mbak Suci pada tanggal 11 Oktober 2021, ternyata Danu mengakui ia sempat dimintai bantuan oleh sejumlah polisi dan diminta masuk ke TKP untuk membetulkan lampu, kabel, membersihkan kamar mandi sehari setelah terjadinya pembunuhan sadis di Subang tersebut.

Hal itu, diceritakan Danu, menyebabkan banyak DNA dan sidik jari nya bertebaran di TKP kasus Subang.

Polisi yakin hal ini

Merunut penjelasan Kapolres Subang AKBP Sumarni yang langsung meninjau TKP pembunuhan di Subang pada Rabu 18 Agustus 2021 siang harinya, polisi langsung mengonfirmasi bahwa kedua mayat yang ditemukan di bagasi mobil mewah Alphard adalah korban pembunuhan.

"Dari hasil olah TKP diperoleh beberapa petunjuk seperti kayu penggilas cucian penuh darah. Lalu berceceran darah. Kuat dugaan ini, pembunuhan," kata Sumarni waktu itu.

Ditambah lagi, di TKP, ternyata tidak ditemukan benda berharga hilang dan kunci rumah tidak dirusak.

"Hasil olah TKP, ibunya dihabisi dikamar tidur lalu dibawa ke kamar mandi untuk membersihkan noda darah dan diseret ke mobil," jelas Sumarni.

Kapolres Subang AKBP Sumarni juga mengatakan telah menemukan beberapa barang bukti, dan telah mengambil beberapa sidik jari, dan sampel darah di TKP pembunuhan sadis tersebut.

Danu merupakan staf Tata Usaha di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.

Mr X

Yosef sebelumnya pernah membuat pengakuan yang mengatakan bahwa 'Mr X' memiliki akses keluar masuk ke rumah korban, dan ternyata orang tersebut merujuk ke Danu.

Menurut Rohman, kuasa hukum Yosef, Mr.X atau Danu kerap datang ke rumah Tuti dan Amalia saat malam hari.

Dibantah Danu, ia menjelaskan dirinya memang sering kerumah Tuti, namun hanya jika dipanggil atau disuruh oleh korban.

Ia bahkan membantah keras tuduhan bahwa dirinya memiliki akses keluar masuk kerumah korban.

Ada lagi penemuan bukti puntung rokok yang tercecer di TKP yang setelah diverifikasi ternyata ada DNA Danu.

YouTuber Anjas di Thailand, yang kerap menganalisa kasus tersebut mengungkit jika benar Danu empat hari sebelum kejadian datang, Mengapa Tuti dan Amel tidak membersihkan asbak ruang tamu selama empat hari.

"Ada beberapa kemungkinan, bukan tuduhan. Bukan berarti mentang-mentang ada DNA terus dia jadi terlibat. Jika memang DNA di puntung rokok dipastikan milik Danu, kalau ada cerita support yang memperkuat soal Danu, maka dia tentu akan jadi tersangka," tutur Anjas.

Merunut pengakuan Danu

Kembali pada pengakuan Danu seperti dapat dilihat di chanel Youtube Misteri Mbak Suci 11 Oktober 2021, ia mengatakan dirinya diminta bantuan oleh sejumlah polisi untuk masuk ke lokasi TKP pembunuhan Subang pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Berarti, ia masuk ke TKP satu hari setelah kejadian penemuan jasad korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Danu juga mengatakan dirinya sempat diminta untuk membeli lampu sehari setelah korban pembunuhan ibu dan anak ditemukan di bagasi mobil Toyota Alphard. 

Tepatnya adalah pada Kamis, 19 Agustus 2021 malam hari ia ke TKP. Lalu, lampu yang telah dibeli oleh Danu ternyata tidak dapat menyala karena ada kemungkinan korsleting pada kabel.

Danu pun sempat memperbaiki lampu dan ia berada di TKP tanpa menggunakan sarung tangan, sehingga jejak sidik jarinya tertinggal.

Ternyata pindu depan rumah Tuti pun terkunci dan tidak dapat dibuka dari luar.

Danu menjelaskan kondisi di TKP sempat hujan sebelum pintu terbuka, sehingga membuat Danu serta polisi berteduh ke pinggir.

Tegakah polisi menetapkan tersangka kepada bocah yang sudah banyak membantu di TKP? Lalu mengapa polisi membiarkan ada orang masuk ke TKP jika tahu akan meninggalkan banyak jejak DNA dan sidik jari?

Danu mengatakan ketika berteduh itulah, ia bersama polisi yang ada di TKP sempat merokok dan membuang puntungnya ke samping rumah.

"Hujan juga jadi sempat ke pinggir, sama polisi juga sempat ngerokok. Polisi pegang kunci rumah tapi gak bisa dibuka, kata Danu teh harus dari dalam rumah," jelasnya.

DNA Danu di mobil

Terkait DNA dirinya di dalam mobil, yang ditemukan polisi, Danu mengaku bahwa ia sempat masuk ke mobil itu untuk membantu polisi.

Ia mengakui dirinya salah karena tak menggunakan sarung tangan saat olah TKP.

"Danu juga tadinya gak mau ikut, tapi ikut saja nurut. Polisi pakai sarung tangan, Danu enggak. Gak kepikiran sampe situ namanya juga ingat terus (Tuti dan Amalia)," jelasnya.

Jika benar, siapa polisi yang membiarkan Danu ke TKP tanpa menggunakan sarung tangan? Bukankah harusnya TKP adalah steril?

Ada lagi fakta bahwa Danu diketahui digongong anjing pelacak saat polisi mencari bukti.

Pengakuan Danu pada chanel Youtube Misteri Mbak Suci tersebut dikritisi netizen karena pengakuannya dimintai masuk TKP pada tanggal 19 Agustus 2021, sedangkan olah TKP pengambilan sidik jari dan pengumpulan barang bukti sudah mulai dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2021.

Polisi nampaknya perlu menjelaskan penanganan kasus ini, yang sampai membiarkan jejak DNA dan sidik jari Danu bertebaran di mana-mana.

***

Editor: Muhamad Al Azhari

Tags

Terkini

Terpopuler