Call Of Duty Mobile Mencapai Rekor Pendapatan Baru dari Hasil Penjualan Transaksi Mikro di Dalam Game

- 27 Februari 2022, 17:33 WIB
Melalui penjualan transaksi mikro di dalam game, Call of Duty Mobile kini meraih lebih dari Rp215 triliun dari platform Android dan iOS.
Melalui penjualan transaksi mikro di dalam game, Call of Duty Mobile kini meraih lebih dari Rp215 triliun dari platform Android dan iOS. /Dok. Instagram @callofdutymobile/

BERITA SUBANG - Call of Duty Mobile telah mencapai tonggak pendapatan baru yang besar, di mana game besutan Garena ini sekarang telah melewati angka $1,5 miliar (sekitar Rp215 triliun) secara global baik di platform iOS dan Android, menurut SensorTower.

COD Mobileyang dikembangkan oleh TiMi Studio ini awalnya diluncurkan pada Oktober 2019, sehingga telah mendapatkan lebih dari Rp215 triliun setelah hampir 2,5 tahun ada di pasaran.

Pada bulan Mei tahun 2021 lalu, Activision mengumumkan bahwa Call of Duty Mobile telah mencapai 500 juta unduhan, yang kira-kira satu unduhan untuk setiap 15 orang di planet Bumi.

Tahun 2021 lalu adalah tahun terbaik untuk Call of Duty Mobile yang pernah ada dalam hal pendapatan, dengan pendapatan meningkat 45 persen dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2020.

Grup tersebut mengatakan perilisan Call of Duty Mobile di Cina pada bulan Desember tahun 2020 telah membantu mendorong pedapatan tahun baru, dengan pendapatan di Cina sendiri mencapai sekitar Rp1,5 triliun pada tahun 2021 lalu.

Secara global, Call of Duty Mobile finis tahun 2021 di peringkat 14 pada grafik pendapatan untuk perangkat seluler. Melihat game FPS secara khusus, Call of Duty Mobile menempati peringkat 3 mengikuti Garena Free Fire dan PUBG Mobile.

Peluncuran Call of Duty Mobile dan lainnya telah membantu total pengeluaran untuk game penembak untuk seluler melihat pendapatannya meningkat sebesar 10,5 persen pada tahun 2021 menjadi total sekitar Rp90,3 triliun untuk tahun ini secara global.

Dalam hal perincian geografis, pasar AS adalah pasar teratas COD Mobile untuk pendapatan sejauh ini, mencapai Rp 9,3 triliun (atau 43 persen dari total pendapatan) di negara tersebut. Jepang dan Cina menempati peringkat 2 dan 3 di mana Call of Duty Mobile menghasilkan uang paling banyak.

Waralaba penembak besar lainnya yang dimulai di PC dan konsol juga sedang menuju ke seluler di masa depan, termasuk Apex Legends dan Battlefield Mobile dari EA, khususnya.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Sensor Tower


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x