Network
BERITA SUBANG - Perusahaan pembuat PlayStation, Sony meningkatkan persaingannya dengan pembuat Xbox, Microsoft, dengan membeli studio video game di belakang salah satu game terbesar Xbox.
Sony Interactive Entertainment menyatakan bahwa mereka telah bergabung dengan Bungie Inc., penerbit game independen yang berbasis di Bellevue, Washington. Bungie membuat waralaba game populer Destiny dan merupakan pengembang asli Halo milik Xbox.
"Saya telah menjadi penggemar Bungie selama bertahun-tahun. Saya mengagumi dan menikmati game yang mereka buat dan sangat menghormati keahlian mereka dalam membangun dunia yang ingin dijelajahi oleh para gamer lagi dan lagi," ujar Hermen Hulst, Kepala PlayStation Studios.
Microsoft membeli Bungie pada tahun 2000, tetapi kemudian memutuskan untuk berpisah dengan studio game tersebut pada tahun 2007 sambil mempertahankan hak kekayaan intelektual untuk waralaba Halo.
"Bungie membuat game dengan teknologi luar biasa yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Mereka juga memiliki dedikasi yang tak tertandingi untuk komunitas yang memainkan game mereka, dan semua orang di PlayStation, dan PlayStation Studios akan senang dengan apa yang dapat kami bagikan dan pelajari dari mereka," tambah Hulst.
Sony adalah salah satu perusahaan video game terbesar di dunia, tetapi Microsoft telah meningkatkan ambisi dalam pasar gaming baru-baru ini dengan mengumumkan rencana untuk membeli penerbit game terkenal Activision Blizzard seharga $68,7 miliar.
Mengakuisisi pemilik judul seperti Call of Duty dan Candy Crush akan segera menempatkan Microsoft di depan Nintendo sebagai perusahaan game terbesar ketiga dalam penjualan global, di belakang Sony dari Jepang dan raksasa teknologi Cina, Tencent.
Bungie didirikan di Chicago pada tahun 1991 dan membuat game hit pertama mereka Myth dan Marathon untuk komputer pribadi. Perusahaan saat ini memiliki sekitar 900 orang karyawan dan berbasis tidak jauh dari kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington.
***
