Jepang Baru Saja Mencatat Mekarnya Bunga Sakura Paling Awal Dalam 1.200 Tahun

- 6 April 2021, 13:40 WIB
Orang-orang berduyun-duyun ke taman kota Tokyo untuk melihat mekarnya bunga sakura pada tanggal 21 Maret.
Orang-orang berduyun-duyun ke taman kota Tokyo untuk melihat mekarnya bunga sakura pada tanggal 21 Maret. /

BERITA SUBANG - Coba Anda bayangkan Negara Jepang di musim semi, dan kemungkinan besar yang Anda bayangkan adalah bunga sakura yang terkenal di negara itu. Bunga putih dan merah muda, mekar di kota dan pegunungan, kemudian jatuh menutupi tanah.

Bunga-bunga ini yang mengalami "puncak mekar" yang hanya berlangsung beberapa hari, telah dipuja di Jepang selama lebih dari seribu tahun. Kerumunan biasanya merayakan dengan pesta menonton, berbondong-bondong ke lokasi paling populer untuk mengambil foto dan piknik di bawah cabang pohon tersebut.

Tapi tahun ini, musim bunga sakura telah datang dan pergi dalam sekejap mata, di salah satu mekar paling awal yang tercatat - dan para ilmuwan memperingatkan itu adalah gejala dari krisis iklim yang lebih besar yang mengancam ekosistem di mana-mana.

Yasuyuki Aono, seorang peneliti di Universitas Prefektur Osaka, telah mengumpulkan catatan dari Kyoto pada tahun 812 M dari dokumen sejarah dan buku harian. Di pusat kota Kyoto, bunga sakura mencapai puncaknya pada 26 Maret, paling awal dalam lebih dari 1.200 tahun, kata Aono.

Dan di ibu kota Tokyo, bunga sakura mekar sempurna pada 22 Maret, tanggal paling awal kedua yang tercatat."Saat suhu global menghangat, musim semi yang membeku terjadi lebih awal dan pembungaan terjadi lebih cepat," kata Dr. Lewis Ziska dari Ilmu Kesehatan Lingkungan Universitas Columbia.

Baca Juga: Korban Banjir NTT dan NTB Capai 86 Orang, Sejumlah Wilayah Terisolasi

Tanggal puncak mekar bergeser setiap tahun, tergantung pada banyak faktor termasuk cuaca dan curah hujan, tetapi telah menunjukkan tren umum bergerak lebih awal dan lebih awal.

Di Kyoto, tanggal puncak berkisar sekitar pertengahan April selama berabad-abad, menurut data Aono, tetapi mulai bergerak ke awal April selama tahun 1800-an. Tanggalnya hanya turun ke akhir Maret beberapa kali dalam sejarah yang tercatat.

"Mekarnya bunga sakura sangat sensitif terhadap suhu," kata Aono. "Pembungaan dan mekar penuh bisa lebih awal atau lambat tergantung suhu saja," ujarnya. "Suhunya rendah pada tahun 1820-an, tetapi telah meningkat sekitar 3,5 derajat Celcius (6,3 derajat Fahrenheit) hingga hari ini."

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x