Perbedaan Jam Suatu Negara Dengan 4 Musim, Negara SubTropis Berubah 25 Jam

- 2 Februari 2021, 19:32 WIB
Ilustrasi pergantian waktu terbenamnya matahari.
Ilustrasi pergantian waktu terbenamnya matahari. /Foto: beritasubang.pikiran-rakyat.com/Edward Panggabean/

 

BERITA SUBANG - Perbedaan jam suatu negara dengan empat musim terhadap negara tropis memiliki selisih yang tidak sama di musim yang berbeda. Sebagai contoh, selisih Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan waktu di Berlin, Jerman adalah enam jam saat musim dingin, dan 5 jam saat musim panas.

Hal tersebut terjadi karena perjanjian Daylight Saving Time (DST) yang memajukan satu jam saat musim dingin dan memundurkan satu jam saat musim panas. Alhasil, ada satu hari dengan jumlah 23 jam di akhir musim dingin dan satu hari dengan 25 jam di awal musim gugur.

Mengutip dari lama timeanddate.com, berawal dari tahun 1895, ilmuwan Selandia Baru George Vernon Hudson mempresentasikan makalah kepada Wellington Philosophical Society, untuk mengusulkan dengan memajukan dua jam ke depan di bulan Oktober dan memundurkan dua jam di bulan Maret.

BACA Juga: Hati-hati Sepekan Ini Terjadi Awan Cumulonimbus, BMKG Prediksi Bahayakan Penerbangan

Ide tersebut memunculkan minat dari para audience, namun tidak pernah ditindak lanjuti.

10 tahun berikutnya, pada 1905 seorang pembangun di Inggris bernama William Willett menyarankan untuk mengatur jam 20 menit lebih cepat pada masing-masing hari dari empat hari Minggu di bulan April.

Kemudian memundurkannya kembali dengan jumlah yang sama pada masing-masing dari empat hari Minggu di bulan September. Total delapan kali pengalihan waktu per tahun.

BACA Juga: BMKG Prediksi Saat ini Memasuki Puncak Musim Hujan, Waspadai Cuaca Ekstrim

Halaman:

Editor: Edward Panggabean

Sumber: history.com timeanddate.com webexhibits.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah