Setelah Indonesia, China Belum Buka Permintaan Vaksin Covid-19 Untuk Negara Lain

- 10 Desember 2020, 23:59 WIB
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp.
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. /MUKHLIS JR/ANTARA FOTO

BERITA SUBANG-Asisten Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao mengatakan Pemerintah China untuk sementara tidak melayani permintaan yang diajukan negara lain setelah vaksin Covid-19 dari perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia.

Pernyataan Wu itu disampaikan dengan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, sebelum menuju tempat acara utama resepsi diplomatik peringatan HUT ke-75 RI di Beijing, Rabu, 9 Desember 2020 malam.

Wu menjelaskan bahwa uji klinis fase ketiga menunjukkan hasil yang memuaskan. Saat ini tinggal menunggu persetujuan untuk dipasarkan di China.

"Selama menunggu persetujuan tersebut, kami tidak melayani permintaan dari negara lain, kecuali yang sudah tiba di Indonesia karena memang telah menjadi prioritas kami," ucap Wu seperti dikutip Antara, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020.

Wu menjelaskan hal itu sesuai dengan komitmen Presiden China Xi Jinping kepada Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu, setelah pengiriman tahap pertama vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu.

Diakui dia, memang hubungan diplomatik China dengan Indonesia mengalami pasang surut, namun beberapa tahun ini, dirinya melihat ada peningkatan kerja sama yang cukup berarti.

"Malam ini izinkan saya mengucapkan selamat HUT RI yang ke-75. Saya tahu perjuangan rakyat Indonesia cukup gigih sehingga mengantarkan kepada kemerdekaan," ujarnya.

Tahun ini merupakan tahun yang ke-70 hubungan diplomatik Indonesia dengan China. Pada 1965-1990, hubungan kedua negara sempat beku.

Sementara, Dubes Djauhari mengucapka terima kasih kepada pemerintah China yang telah memprioritaskan vaksin untuk Indonesia.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah