Benchmark Terbaru Dimensity 9000 Menunjukkan Chipset Terbukti Mampu untuk Menyaingi A15 Bionic dari Apple

- 14 Maret 2022, 13:53 WIB
MediaTek Dimensity 9000 dengan fabrikasi 6nm miliknya terlihat menjadi chipset paling mampu untuk menghadapi A15 Bionic dari Apple.
MediaTek Dimensity 9000 dengan fabrikasi 6nm miliknya terlihat menjadi chipset paling mampu untuk menghadapi A15 Bionic dari Apple. /Dok. mediatek.com/

BERITA SUBANG - Pertama kali diumumkan pada November 2021, Dimensity 9000 merupakan chipset dari MediaTek yang paling kuat yang pernah ada, di mana prosesor ini dibangun dengan proses fabrikasi 4nm dari TSMC.

Prosesor ini tampaknya memberikan keunggulan atas Snapdragon 8 Gen 1 dari Qualcomm dan Exynos 2200 dari Samsung, yang keduanya didasarkan pada proses fabrikasi 4nm Samsung LSI dengan menggunakan arsitektur v9 baru Arm.

Untuk saat ini, kita belum melihat smartphone yang ditenagai oleh Dimensity 9000, tetapi itu bisa segera berubah, karena Oppo Find X5 Pro Dimensity Editon akan mulai dijual akhir bulan ini di Cina, dan Xiaomi juga telah mengkonfirmasi bahwa Redmi K50 Pro Plus akan ditenagai chipset Dimensity 9000.

MediaTek dan Qualcomm sendiri baru-baru ini berselisih tentang siapa yang paling banyak terdapat pada smartphone di AS pada kuartal keempat tahun 2021. Terlepas dari siapa yang benar, satu hal yang jelas adalah bahwa MediaTek membuat langkah besar.

Ini bisa membuat para pembuat chipset besar di luar sana sangat gugup dan melihat skor Geekbench 5 Dimensity 9000 yang diposting di Twitter oleh pembocor terkenal Ice Universe dalam Berita Gadget Terkini, kekhawatir mereka bisa dibilang beralasan.

Ice Universe telah membagikan skor Geekbench dari chipset Dimensity 9000 dengan perangkat Xiaomi bernomor kode 22011211C yang diyakini sebagai Redmi K50 Pro Plus, di mana smartphone berhasil mendapatkan 1.309 poin dalam tes single-core dan 4.546 poin dalam tes multi-core.

Sebagai perbandingan, Samsung Galaxy S22 Ultra dengan chipset Exynos 2200 mendapat 1.157 dan 3.307 poin dalam masing-masing tes single-core dan multi-core di mana Google Pixel 6 Pro dengan chipset Google Tensor mendapat 1.042 dan 2.832 poin dalam tes yang sama.

Satu-satunya chipset yang masih mengungguli Dimensity 9000 adalah A15 Bionic milik Apple, di mana iPhone 13 Pro Max yang menggunakan chipset tersebut mencapai masing-masing skor 1.734 dan 4.818 dalam pengujian single-core dan multi-core.

Skor benchmark mungkin memang tidak selalu menjadi indikasi kinerja dunia nyata tetapi bisa menjadi titik awal yang baik untuk perbandingan cepat. Jika tidak, ada juga pertanyaan tentang kinerja yang berkelanjutan dan tolok ukur yang dipalsukan, tetapi ini hal yang lain lagi.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x