"Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020, dimana laju pertumbuhan ekonomi kabupaten subang saat itu sempat terjun bebas -1.150, dampak kontraksi ekonomi tersebut dirasakan sampai tahun 2021, dimana pada tahun itu persentase penduduk miskin Kabupaten Subang menyentuh angka 10,03 persen bahkan hal ini merupakan kejadian terparah selama 5 (lima) tahun terakhir," kata Ruhimat.
Situs BPS Subang tidak ada data inflasi, pertumbuhan ekonomi Subang
Ada pemaparan dari kepala BPS Subang, yakni Ahmad Solihin mengenal inflasi Kabupaten Subang.
Menurut Solihin, pengendalian Inflasi ini penting yang dapat memberikan info tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Hal ini untuk menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan yg dipakai untuk pengambilan keputusan.
Meskipun Solihin mengatakan pentingnya memberikan info tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat, ternyata, menurut penelusuran BeritaSubang.Com, informasi makro terkait perekonomian Subang ternyata sangat minim di di situs resmi lembaga yang dipimpinnya, yakni subangkab.bps.go.id.
Tim redaksi menelusuri kanal Berita Resmi Statistik di situs tersebut, yakni di subangkab.bps.go.id/pressrelease.html, namun isinya hanya data ekonomi terkait Jawa Barat.
Sebagai perbandingan, di situs BPS Kota Bandung, data terkait kotamadya ini begitu lengkap.
Apakah memang tidak pernah ada data resmi dari BPS Subang terkait perkembangan ekonomi makro dan kesejahteraan masyarakat? Apakah karena tidak diupdate, atau hanya dapat diakses oleh pejabat pemerintah?
Hanya BPS Subang yang dapat menjawab hal ini.