Network
Baca Juga: Ferdy Sambo Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Brigadir Yoshua
Terkait kegiatan yang dilaksanakan, lanjut Kang Jimat, Bupati mengapresiasi kepada masyarakat Jatibaru dimana ruwatan bumi merupakan bukti rasa syukur kepada Allah SWT.
Kita wajib bersyukur kepada Allah, sekaligus untuk melestarikan budaya leluhur kita. Mudah-mudahan mampu dipertahankan setiap tahun," tandasnya.
Kang Jimat juga menyampaikan, terkait hari esok Subang yang akan menuju era industrialisasi, namun akan tetap menjadikan Jatibaru menjadi kawasan pesawahan dan mengajak kepada generasi muda untuk terus semangat dalam belajar.
"Masalah sawah di dieu ku simkuring moal dijadikeun industri, kita pertahankan untuk area pesawahan, da moal mungkin beas diganti ku biji plastik," tegas Kang Jimat.
(Kawasan persawahan di sisni tidak akan saya jadikan industri, kita pertahankan untuk area pesawahan, karena tidak mungkin beras akan bisa diganti oleh biji plastik)
"Bagi kawula muda yang belum punya kegiatan bersabarlah, bantu bapak dan emak ke sawah, jangan tinggal diam. Bagi yang masih sekolah, sungguh sungguh dalam belajar, jangan sampai nanti kalah oleh pendatang," pesan Kang Jimat.
Bupati Subang H. Ruhimat juga mengakui tidak maksimalnya pembangunan di Kabupaten Subang. Menurut Kang Jimat, kita baru dilanda Covid-19, bahkan bukan kita saja, Covid melanda dunia, sehingga mengakibatkan refocusing anggaran.
Namun demikian, Ruhimat menjamin dirinya tidak akan menyalahgunakan anggaran yang ada, dan Kang Jimat juga mengajak semua masyarakat khususnya warga Desa Jatibaru untuk melaksanakan vaksinasi hingga dosis 3, sehingga dapat memberikan ketahanan tubuh dari Covid 19.
"Mudah-mudahan Covid tidak muncul lagi, supaya kita bisa lebih maksimal untuk pembangunan fisik. Jadi supaya tidak muncul lagi, mohon maaf, warga Jatibaru tolong vaksin harus 3 kali supaya sehat," tutup H. Ruhimat.
