Network
BERITA SUBANG - Kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) dengan terdakwa mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan para pembantunya menuai kekecewaan banyak mantan anak buahnya yang merasa dimanfaatkan oleh polisi jenderal bintang dua tersebut.
Sejumlah mantan anak buah Sambo menangis dan marah karena merasa tidak dihormati.
Berbeda dengan para jenderal, maupun pembantu Sambo yang marah-marah, AKP Rita Yuliana, yang namanya sempat terseret kasus tersebut, justru adem ayem saja.
Ia secara berkala memosting kegiatan dirinya, dan tentunya paras jelita polwan cantik tersebut menuai banyak pujian bahkan gombal dari warga net.
Kombes Susanto Haris menangis
Adalah Kombes Susanto Haris yang menangis di ruang sidang saat Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso bertanya apakah ia turut dipatsus (dikurung) dan disidang kode etik gara-gara kasus ini.
Mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Provost Div Propam Polri tersebut membenarkan hal itu.
"Patsus 29 hari dan demosi 3 tahun," kata Susanto dalam sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa 6 Desember 2022 lalu.
Kombes polisi tersebut tidak menjadi tersangka dalam kasus ini, namun ia tak dapat menahan diri untuk tidak mengatakan bahwa dirinya kecewa dengan perlakuan Ferdy Sambo.
"Kecewa, kesal, marah, jenderal kok bohong, jenderal kok tega menghancurkan karier, 30 tahun saya mengabdi hancur di titik nadir terendah pengabdian saya, belum yang lain-lain, anggota-anggota hebat Polda Metro Jaksel, Pak. Bayangkan, kami Kabag Gakkum yang biasa memeriksa polisi yang nakal, kami diperiksa," kata Susanto.
