Mengapa Ada Spekulasi Brigadir J Tewas di Magelang, Bukan di Kompleks Polri di Duren Tiga, Jakarta?

- 20 Juli 2022, 16:08 WIB
Tewasnya Brigadir J menurut versi kuasa hukum keluarga akibat pembunuhan berencana. Kuasa hukum Komarudin Simanjuntak dkk melaporkan kasusnya ke Bareskrim kemarin/foto: /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO /portaljember.pikiran-rakyat.com
Tewasnya Brigadir J menurut versi kuasa hukum keluarga akibat pembunuhan berencana. Kuasa hukum Komarudin Simanjuntak dkk melaporkan kasusnya ke Bareskrim kemarin/foto: /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO /portaljember.pikiran-rakyat.com /portaljember.pikiran-rakyat.com/

Diberitakan sebelumnya, Polri menyebut ada 12 tembakan, tujuh berasal dari Brigadir J, dan lima dari Bharada E.

Masyarakat sepertinya ingin tahu tentang lokasi TKP yang sebenarnya, yang menurut Polri telah berkali-kali dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh, dan juga bagaimana kondisi Bharada E, yang hingga saat ini tidak ditemukan laporan apakah menderita luka akibat adu tembak tersebut.

Johnson Panjaitan juga menyoroti laporan pelecehan seksual yang dijadikan alasan terjadinya penembakan tersebut dan hingga saat ini belum ada bukti lain yang dilampirkan, yang mendukung laporan pelecehan seksual ini.

Sampai saat ini, kata Johnson, tidak ada bukti CCTV, ataupun hasil visum yang menguatkan pernyataan dari pihak Polri terkait pelecehan seksual yang dimaksud.

Ada pengakuan lain dari Johnson Panjaitan, yang mengatakan ketika jenazah Brigadir J tiba, diterima oleh bibi dari Brigadir J, dan saat itu ada proses administrasi yang cukup lama. Yang mengejutkan, setelah proses administrasi selesai, tiba-tiba datang 20 truk pasukan yang meminta untuk dilakukan penutupan terhadap rumah, termasuk kompleks yang menjadi lokasi jenazah disemayamkan.

Saat itu handphone (HP) dari pihak keluarga juga diminta untuk dinonaktifkan, dengan alasan untuk menutupi aib, karena Brigadir J dituduh telah melakukan pelecehan terhadap istri seorang Jenderal.

Pihak keluarga sempat tidak terima, tapi katanya mereka justru mendapatkan bentakan dari pasukan yang datang.

Detik-detik kejadian

Sebagai informasi, pada hari kejadian, tepatnya 8 Juli 2022, pukul 10.00 WIB pagi hari, sempat ada komunikasi antara Brigadir J dengan keluarganya.

Menurut pengacara Brigadir J, diketahui korban berkata, "nanti saya telepon lagi setelah mengantar, kira-kira 7 jam".

Ada rentang waktu 7 jam, yang kemungkinan besar menjadi waktu pembantaian terhadap Brigadir J, menurut versi keluarga. Namun, semua hal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya, karena menurut keluarga hasil autopsi belum dikeluarkan, sehingga waktu pasti kematian sebenarnya Brigadi J pun belum diketahui oleh publik.

Halaman:

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x