Mantan Kepala BAIS Sebut Kasus Asabri Penghisap Darah, Minta Kejagung Tuntaskan

- 27 Januari 2021, 21:02 WIB
Ilustrasi Perusahaan BUMN, Gedung Kantor Pusat Asabri, Cawang, Jakarta Timur.
Ilustrasi Perusahaan BUMN, Gedung Kantor Pusat Asabri, Cawang, Jakarta Timur. /beritasubang.pikiranrakyat.com/Edward Panggabean

BERITA SUBANG-Mantan Kepala Bais TNI Laksda (Purn) Soleman B Ponto meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap orang-orang terlibat dalam kasus dugaan korupsi di PT Asabri tidak memandang apakah dia orang besar atau orang kecil di lingkungan TNI.

“Kalaupun memang mereka orang besar (Pejabat Tinggi Di TNI) harus mempertanggungjawabkan, dan bahkan hukumannya harus lebih berat karena mengorbankan prajuritnya,” tegas Soleman Ponto dalam keteranganya, beberapa waktu lalu.

Purnawirawan TNI AL, menilai orang-orang yang menyalahgunakan kewenangannya di Kasus Asabri telah merusak budaya TNI yang patuh terhadap pimpinan dan atasannya.

“Kita berasumsi bahwa pimpinan tersebut tidak akan berbuat jelek terhadap anak buahnya,” jelas Ponto.

Kasus Asabri ini memunculkan budaya yang bertolak belakang dengan budaya TNI yang menuntut agar terbuka.

“Saya sebagai purnawirawan kecewa. Hak prajurit hilang dan budaya di militer hilang. Orang yang harus kita hormati tapi tidak terhormat, hilang, yang seharusnya melindungi dan membina malah kita dihisap darahnya,” tambah Ponto.

Karena itu Ponto menekankan kepada Kejagung agar membuka kasus ini secara terang benderang agar kasus Asabri tak terulang dan tidak melukai para prajurit dan purnawirawan.

Selain itu Ponto menyarankan kepada pemeritnah agar kontrol terhadap Asabri lebih ketat lagi dan professional.

"Asabri harus TBk sehingga masyarakat dan anggota tahu kemana dan untuk apa dana yang dikelola oleh Asabri itu,” ungkap Ponto lagi.

Halaman:

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x