BERITA SUBANG - Renungan Harian Katolik 15 Mei 2022 lengkap dengan Bacaan Pertama, Mazmur Tanggapan, bacaan kedua dan bacaan Injil.
Renungan Harian Katolik 15 Mei 2022 Bacaan Pertama terambil dari Kisah Para Rasul 14:21b-27, Mazmur Tanggapan terambil dari Mzm 145:8-9.10-11.12.13ab, Bacaan Kedua terambil dari Wahyu 21:1-5a dan bacaan Injil terambil dari Yohanes 13:31-33a.34-35.
Berikut Renungan Harian Katolik Minggu, 15 Mei 2022:
“Seorang bapak gemar berkata kasar bahkan main tangan dengan istrinya jika ia merasa kesal. Bapak ini bahkan pernah meninggalkan rumah selama beberapa minggu karena ada masalah rumah tangga.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik 14 Mei 2022: Tugas Seorang Rasul
Setelah menyadari bahwa dirinya yang bersalah, Bapak ini menyesal dan akhirnya kembali ke rumah menjumpai istrinya. Sang istri tetap menerima dan mengampuninya, bahkan melayaninya dengan penuh kasih.
Sang istri mempunyai keyakinan, “Aku diharapkan mencintai pasanganku bukan menurut kesenanganku, tetapi mencintainya seperti Tuhan Yesus telah mencintai aku. Dan itu adalah cinta dengan pengampunan.”
Seorang gadis merasa sedih karena temannya yang sangat ia percayai mengkhianatinya dengan menceritakan hal yang tidak baik kepada orang lain sehingga namanya tercemar.
Hatinya sakit sehingga ia ingin melepaskan persaudaraan yang telah dibangunnya bertahun-tahun. Namun, akhirnya ia mengampuni temannya dan mencoba tidak mengungkit kesalahan itu.
Baca Juga: Resep Cookies Cokelat Tanpa Oven, Enak dan Renyah
Gadis itu sungguh mencintai temannya seperti Tuhan mencintainya, yaitu cinta yang sungguh mendalam, termasuk menerima dia yang sudah melukainya.
Seorang pria mengalami pergulatan batin untuk menerima dan merawat ayahnya yang sudah tua di rumahnya. Sewaktu kecil, pria itu merasa paling tidak dicintai ayahnya dan dibedakan dari saudara-saudaranya.
Namun, pada saat ayahnya sudah tua dan sakit-sakitan, saudara-saudaranya yang dulu lebih dicintai sang ayah tidak ada yang mau merawatnya.
Pria itu mengalami konflik batin. Kalau mengenang sikap ayahnya dulu, rasanya ia tidak mau menampung dan merawatnya.
Namun, kalau melihat bahwa saudara-saudaranya tidak ada yang mau menampungnya, ia tidak rela.
Akhirnya ia menerima ayahnya di rumahnya dan melayani serta mencintai ayahnya sampai ia dipanggil Tuhan. Ia merasa bahagia dapat menerima ayahnya di rumahnya sampai akhir hidup ayahnya.
Ketiga pengalaman di atas adalah contoh pengalaman cinta kasih yang sejati. Cinta kasih sejati adalah cinta seperti Tuhan mencintai kita, yaitu tanpa batas dan penuh pengampunan.
Cinta seperti itulah yang diharapkan kita kembangkan dalam hidup kita, baik dalam keluarga, di tempat kerja, dan di masyarakat.
Sabda Yesus, “Perintah baru kuberikan kepadamu, supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Kamu adalah murid-Ku jika kamu saling mengasihi.” Marilah kita saling mengasihi!
Doa Renungan Harian Katolik 15 Mei 2022
Allah Bapa sumber pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian Renungan Harian Katolik 15 Mei 2022.***