BERITA SUBANG – Pendiri sekaligus Gembala Gereja Tiberias Indonesia (GTI) Pendeta Yesaya Pariadji wafat pada 5 Mei 2022 dan dikebumikan Kamis 6 Mei 2022.
Prosesi Ibadah tutup peti dan pelepasan Jenazah pahlawan martir itu, berlangsung hikmat dan jasadnya telah dimakamkan di Santiego Hill, Kerawang, Jawa Barat.
Bagi jemaat Gereja Tiberias Indonesia, Pendeta Yesaya Pariadji bukan hanya sekedar Gembala Sidang, tetapi juga teladan tentang kesetiaan hidup kepada Tuhan dan keluarga.
Baca Juga: Warganet Kepo dengan Penyebab Wafatnya Pendeta Yesaya Pariadji
Salah satu teladan yang tidak pernah dilupakan jemaat adalah cinta dan kesetiaan Pendeta Yesaya Pariadji kepada isteri tercintanya Darniaty Pariadji.
Sejak memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986, yang merupakan cikal bakal berdirinya Tiberias Pendeta Yesaya Pariadji dan isteri selalu terlihat berdua.
Begitu juga ketika Tiberias terus berkembang dan mendirikan ratusan gereja dengan berbagai konflik yang tidak mudah, Darniaty Pariadji selalu menemani.
Baca Juga: Pendeta Yesaya Pariadji Wafat, Aristo Pariadji: Tiberias Jadi Legacy
Bagi jemaat Tiberias, Pendeta Yesaya Pariadji dan Darniaty Pariadji bukan hanya pasangan suami isteri yang harmonis, tetapi juga menjadi satu tim yang utuh dan seirama.