Jadi Negosiator Rusia-Ukriana, Bos Chelsea Roman Abramovich Dikabarkan Diracun

- 29 Maret 2022, 10:53 WIB
Kulit pemilik Chelsea, Roman Abramovich dilaporkan melepuh setelah menjadi korban keracunan saat dirinya menjadi negosiator damai antara Rusia dan Ukraina.
Kulit pemilik Chelsea, Roman Abramovich dilaporkan melepuh setelah menjadi korban keracunan saat dirinya menjadi negosiator damai antara Rusia dan Ukraina. /REUTERS/Eddie Keogh

BERITA SUBANG - Pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich, dikabarkan mengalami keracunan kimia saat menjadi negosiator dalam pembicaraan damai Rusia-Ukraina, awal bulan ini.

Gejala yang dialami miliarder Rusia, Roman Abramovich ini yakni mata merah dan kulit mengelupas di wajah serta tangan. Namun kondisi Abramovich dikabarkan sudah membaik saat ini.

Bukan hanya Abramovich, anggota Parlemen Ukraina, Rustem Umerov dan seorang negosiator lain yang hadir pada saat itu juga mengalami kondisi yang sama.

"Abramovich dan negosiator Ukraina, termasuk anggota parlemen Tatar Krimea Umerov, telah membaik dan hidup mereka tidak dalam bahaya," melansir Wall Street Journal, Selasa 29 Maret 2022.

Baca Juga: Didekati Barcelona, Marco Alonso Pilih Habiskan Kontrak di Chelsea, Ini Prestasi Pemain Asal Spanyol Tersebut

Adapun lokasi tempat pertemuan itu masih simpang siur. Wall Street Journal melaporkan pertemuan diadakan di Kyiv, namun mengutip sumber lain yakni Daily Mail, negosiasi damai itu dilakukan di hotel bintang lima di Instanbul, Turki.

Dikatakan sebelum gejala berkembang, Abramovich dan tiga delegasi telah makan cokelat dan minum air. Namun, satu dari empat anggota tidak mengalami efek samping.

Diduga racun itu diatur oleh kelompok garis keras di Rusia yang ingin menyabotase pembicaraan, seperti dilansir dari laman Daily Mirror.

Namun, baik Juru Bicara Abramovich maupun pihak Ukraina, tidak memberikan komentar atas insiden tersebut. Tetapi, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah meminta delegasi tidak mengonsumsi apa pun selama dialog antara kedua negara dilakukan, untuk mencegah potensi insiden diracun. Termasuk dilarang menyentuh permukaan.

Baca Juga: Seluruh Gerai McDonals Tutup di Rusia, Pelanggan Mengamuk

Melansir laman Daily Mail, perjalanan Roman Abramovich sebagai negosiator pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina pada 28 Februari 2022 di Belarus.

Pada 3 Maret 2022, ia kembali menghadiri pembicaraan damai di Kyiv pada sore hari dan mulai menunjukkan gejala keracunan kimia pada malam hari.

Pada 4 Maret 2022, delegasi perdamaian melakukan perjalanan darat dari Kyiv ke Lviv.

Pada 5 Maret 2022, dikabarkan pemilik Chelsea ini terbang ke Turki dimana ia diyakini menerima perawatan medis di sana.

Abramovich juga diberi sanksi oleh pemerintah Inggris pada 10 Maret 2022 karena memiliki kedekatan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Di Inggris, Abramovich memiliki klub sepakbola Chelsea.

Dalam pernyataan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson terkait sanksi kepada Abromovich, ia mengatakan tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan kejam Putin ke Ukraina.

“Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina. Kami akan kejam dalam mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan ilegal sekutu berdaulat," ujar Johnson. ***

Editor: Edward Panggabean


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x