Ekspor Indonesia Tetap Tumbuh 3,1 Persen di Bulan Oktober

- 17 November 2020, 23:02 WIB
Kapal kargo bersandar di PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 17 November 2020
Kapal kargo bersandar di PT Terminal Petikemas Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 17 November 2020 /Antara Foto/Didik Suhartono/



BERITA SUBANG - Meski berbagai negara diseluruh penjuru dunia sedang berjuang melawan Covid-19, ternyata Indonesia masih mampu membukukan peningkatan ekspor pada bulan Oktober.

Menurut pernyataan resmi Kementrian Perdagangan yang dipublikasikan Selasa, 17 November 2020, ternyata ekspor Indonesia terus menunjukkan penguatan dari bulan ke bulan.

Nilai total ekspor Indonesia dibulan Oktober mencapai $14,39 miliar, tumbuh 3,1 persen dibandingkan ekspor bulan sebelumnya.

Meskipun pada kelompok ekspor migas mengalami pelemahan, namun kenaikan ekspor nonmigas sebesar 3,5 persen (dari bulan-ke-bulan) mampu menjaga momentum pertumbuhan total ekspor Oktober 2020.

Baca Juga: Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan Tertinggi Sepanjang 2020 di Bulan Oktober

Peningkatan ekspor nonmigas Oktober 2020 disebabkan pertumbuhan ekspor pada sektor pertanian (naik 1,3 persen secar bulanan), industri (naik 2,1 persen), serta pertambangan dan lainnya (naik 17,0 persen).

Kinerja ekspor nonmigas ke pasar utama Indonesia pada Oktober 2020 juga meningkat, yaitu China (8,9 persen), Jepang (0,3 persen), dan India (1,2 persen).

Ekspor ke Asia Tenggara yang juga merupakan pasar utama Indonesia juga meningkat sebesar 8,4 persen.

Secara Kumulatif Tetap Melemah

Terlepas dari angka positif secara bulanan tersebut, ternyata secara kumulatif, kinerja ekspor nonmigas Indonesia periode Januari—Oktober 2020 turun 5,6 persen dibandingkan Januari—Oktober 2019 (year-on-year/tahun-ke-tahun).

Namun, penurunan ekspor secara kumulatif ini tidak sedalam penurunan kinerja ekspor periode Januari—September 2020 (YoY) yang mencapai 5,81 persen.

Kementrian perdagangan mengatakan di tengah masa pandemi ini beberapa produk ekspor utama masih berkinerja baik, seperti produk lemak dan minyak hewan/nabati tumbuh 13,1 persen (YoY), pupuk (14,1 persen YoY), logam mulia, perhiasan/permata (30,1 persen YoY), dan alas kaki (6,7 persen YoY).

Menurut Mendag Agus Suparmanto, meskipun masih rentan, perekonomian global mulai membaik. Adaptasi keseharian masyarakat terhadap protokol kesehatan perlahan-lahan mulai membuahkan hasil dengan mulai meningkatnya aktivitas perekonomian secara global.

"Selain itu, optimisme dari efektivitas vaksin dari berbagai negara turut menjadi faktor positif pemulihan perekonomian global. Begitu pula dengan pemulihan ekonomi China yang lebih cepat dari ekspektasi telah menopang kenaikan permintaan produk ekspor nonmigas Indonesia di pasar global,” ungkapnya.

Editor: Muhamad Al Azhari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x